Sistem Informasi Desa Kedunguter

shape shape

Evaluasi dan Tindak Lanjut Penanganan Demam Berdarah di Desa Kedunguter

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, termasuk di wilayah Desa Kedunguter. Berdasarkan catatan terbaru, terjadi peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah di wilayah RW 004, dengan total 12 kasus yang terlaporkan. Kondisi ini tentu menjadi perhatian khusus, mengingat upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) selama ini telah rutin dilaksanakan setiap bulan, tepatnya pada tanggal 11.

Namun demikian, kegiatan PSN yang telah dilakukan selama ini dirasa belum berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh pola pelaksanaan yang lebih banyak berorientasi pada laporan kegiatan semata, bukan pada hasil nyata di lapangan. PSN seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab kader atau petugas kesehatan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, khususnya setiap anggota rumah tangga. Kesehatan adalah hak sekaligus tanggung jawab bersama, sehingga partisipasi aktif seluruh warga sangat dibutuhkan agar upaya pemberantasan sarang nyamuk benar-benar efektif.

Sebagaimana yang selalu disampaikan oleh pihak Puskesmas Banyumas, pelaksanaan PSN harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, baik di musim hujan maupun musim kemarau. Kegiatan PSN meliputi gerakan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras tempat-tempat penampungan air

  • Menutup rapat tempat-tempat penampungan air

  • Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk

Dalam pelaksanaannya, kader PSN di lapangan hanya bertugas sebagai pemantau dan penggerak, sedangkan pelaksanaan utama PSN seharusnya dilakukan oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di masing-masing rumah tangga. Dengan demikian, kesadaran dan kepedulian masyarakat menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan DBD.

Selain kegiatan PSN, fogging (pengasapan) juga menjadi salah satu langkah yang pernah ditempuh sebagai upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti. Di wilayah Neu Garden Regency Banyumas, fogging sudah pernah dilakukan sebanyak dua kali, dengan yang terakhir dilaksanakan pada bulan November 2022. Namun perlu disadari, fogging bukanlah solusi utama, melainkan hanya langkah darurat dengan ketentuan dan syarat yang sangat ketat. Berdasarkan pedoman kesehatan, fogging sebaiknya hanya dilakukan minimal tiga tahun setelah fogging terakhir, untuk mencegah munculnya resistensi nyamuk terhadap insektisida.

Adapun syarat utama pelaksanaan fogging antara lain:

  • Terdapat lebih dari 3 kasus DBD dalam 2 minggu terakhir

  • Ditemukan jentik-jentik nyamuk di lingkungan tersebut

  • Angka Bebas Jentik (ABJ) kurang dari 95%

  • Ada kasus kematian akibat DBD di wilayah setempat

Selain itu, pelaksanaan fogging harus dilakukan secara menyeluruh, dengan semua rumah di area tersebut dibuka, termasuk rumah kosong. Hal ini penting karena rumah-rumah yang terkunci berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, yang dapat menjadi sumber penularan di kemudian hari.

Dalam diskusi dengan Dinas Kesehatan, muncul kekhawatiran terkait wacana fogging yang terlalu sering dilakukan. Pihak dinas menegaskan bahwa jika dilakukan terlalu sering tanpa jeda yang cukup, dampaknya justru bisa memperburuk keadaan karena nyamuk akan lebih cepat menjadi kebal terhadap insektisida. Dinas Kesehatan mempertanyakan kesiapan warga, “Jika nyamuk sudah resisten, apa langkah yang akan dilakukan selanjutnya? Apakah PSN di lingkungan benar-benar sudah efektif? Apakah sudah dilakukan secara menyeluruh?”

Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bahan evaluasi yang sangat penting bagi seluruh warga Desa Kedunguter. Artinya, sebelum meminta fogging sebagai solusi, pembenahan dan penguatan kegiatan PSN harus menjadi prioritas utama. Tanpa PSN yang benar-benar menyeluruh dan efektif, semua upaya, termasuk fogging, tidak akan memberikan hasil yang optimal.

Melalui evaluasi ini, Pemerintah Desa Kedunguter mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pemberantasan sarang nyamuk. Dengan semangat gotong royong, disiplin melakukan PSN di lingkungan masing-masing, serta saling mengingatkan antarwarga, diharapkan kasus Demam Berdarah dapat ditekan, dan Desa Kedunguter terhindar dari ancaman wabah yang lebih besar.

Tulis Komentar