Sistem Informasi Desa Kedunguter
Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Desa Kedunguter ikut berpartisipasi dalam Lomba Takir Tingkat Kecamatan Banyumas yang dilaksanakan pada Minggu, 17 Agustus 2025, bertempat di halaman Bale Adipati Mrapat, Kecamatan Banyumas.
Kegiatan lomba ini menjadi salah satu agenda tahunan yang selalu ditunggu-tunggu karena sarat makna budaya, kreativitas, dan kebersamaan antar desa. Desa Kedunguter pun turut mengambil bagian dengan semangat kebersamaan dan gotong royong untuk menampilkan karya terbaiknya.
Takir adalah wadah makanan tradisional yang terbuat dari daun pisang, biasanya dibentuk unik dan menarik, lalu dihias sedemikian rupa dengan berbagai ornamen khas daerah. Takir memiliki makna filosofis sebagai simbol rasa syukur, kebersamaan, dan kelestarian budaya lokal.
Melalui lomba ini, Pemerintah Kecamatan Banyumas berupaya melestarikan tradisi turun-temurun sekaligus menumbuhkan kreativitas masyarakat desa dalam mengemas kearifan lokal agar tetap relevan di era modern.
Pemerintah Desa Kedunguter bersama Tim PKK dan perwakilan masyarakat bekerja sama menyiapkan 15 takir yang dihias sedemikian rupa. Proses persiapan dilakukan beberapa hari sebelum perlombaan, dimulai dari pemilihan bahan terbaik, desain dekorasi, hingga penataan takir agar tampak indah dan menarik.
Seluruh prosesnya dilakukan secara gotong royong dan penuh kebersamaan. Setiap ornamen takir dirancang dengan detail dan penuh makna, menampilkan identitas Desa Kedunguter melalui sentuhan seni tradisional dan modern.
“Kami ingin memberikan yang terbaik untuk Desa Kedunguter. Meski hasilnya belum juara, yang terpenting adalah semangat kebersamaan dan partisipasi dalam melestarikan budaya lokal,”
ujar Ketua TP PKK Desa Kedunguter.
Acara lomba takir tahun ini berlangsung meriah dan penuh semangat. Berbagai desa se-Kecamatan Banyumas menampilkan karya takir terbaik mereka dengan desain yang unik, kreatif, dan penuh inovasi. Warna-warni daun pisang, hiasan bunga, janur kuning, serta sentuhan ornamen khas Banyumas menjadikan suasana lomba semakin semarak.
Ratusan masyarakat dari berbagai desa hadir memeriahkan acara. Sorak-sorai, tepuk tangan, dan canda tawa menghiasi jalannya perlombaan. Para peserta juga saling memberikan dukungan, sehingga lomba tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah silaturahmi antarwarga desa.
Dalam lomba kali ini, Pemdes Kedunguter belum berhasil meraih juara. Meski demikian, keikutsertaan desa memberikan banyak pelajaran berharga dan motivasi untuk terus berinovasi di tahun-tahun mendatang.
Kepala Desa Kedunguter menyampaikan bahwa hasil bukanlah tujuan utama. Partisipasi, kebersamaan, dan upaya melestarikan budaya adalah nilai yang lebih penting daripada sekadar gelar juara.
“Kami mungkin belum membawa pulang piala, tetapi semangat gotong royong dan kebersamaan yang terbangun dalam persiapan lomba adalah kemenangan tersendiri bagi kami,”
ungkap Kepala Desa Kedunguter dengan penuh optimisme.
Keikutsertaan Pemdes Kedunguter dalam lomba takir bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga pelestarian tradisi dan penguatan identitas budaya lokal. Dengan mengikuti lomba ini, desa berkomitmen untuk:
Menjaga warisan budaya Banyumas melalui tradisi takir.
Mendorong kreativitas masyarakat dalam mengemas karya seni berbasis kearifan lokal.
Mempererat solidaritas warga desa melalui kerja sama dan gotong royong.
Menjadi bagian dari ajang promosi potensi desa kepada masyarakat luas.
Pemerintah Desa Kedunguter berharap, ke depan persiapan dapat dilakukan lebih maksimal sehingga karya takir yang ditampilkan lebih kreatif, estetik, dan inovatif. Selain itu, diharapkan peran serta masyarakat semakin besar dalam mendukung kegiatan budaya dan tradisi lokal.
Dengan semangat kebersamaan, Pemdes Kedunguter optimis dapat memberikan hasil terbaik pada lomba-lomba mendatang dan sekaligus terus menjaga eksistensi budaya warisan leluhur.
Keikutsertaan Pemdes Kedunguter dalam Lomba Takir Tingkat Kecamatan Banyumas pada 17 Agustus 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dapat diwujudkan melalui pelestarian budaya, kreativitas, dan persatuan.
Meskipun belum meraih juara, Pemdes Kedunguter telah menorehkan keberhasilan dalam membangun kekompakan, memperkuat identitas budaya, dan mempererat tali silaturahmi antarwarga desa.