Sistem Informasi Desa Kedunguter
Dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Kepala Desa Kedunguter bersama Ketua TP PKK Desa Kedunguter menghadiri Lokakarya Mini pada Kamis, 28 Agustus 2025, bertempat di Bangsal Gendhu Rasa, Kecamatan Banyumas.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kecamatan Banyumas bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari desa-desa se-Kecamatan Banyumas. Acara ini menjadi wadah koordinasi sekaligus penyamaan langkah dalam mendukung program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di wilayah Banyumas.
Acara diisi oleh dua narasumber utama, yaitu:
Ibu Wartinah, Koordinator PLKB Kecamatan Banyumas
Ibu Nunik Murtiningsih, S.H., S.ST., BDN, perwakilan dari BKKBN
Mereka memaparkan berbagai program, strategi, dan inovasi untuk menekan angka stunting di Kecamatan Banyumas. Salah satu fokus utama adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), yang mendorong peran serta masyarakat, pemerintah, dan organisasi desa dalam memberikan bantuan nutrisi maupun non-nutrisi bagi anak-anak yang berisiko stunting.
GENTING menjadi program prioritas yang menekankan kolaborasi antarwarga, pemerintah desa, dan stakeholder untuk membantu anak-anak rentan stunting melalui:
Bantuan Nutrisi → Paket makanan sehat, bahan makanan mentah, dan tambahan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil.
Bantuan Non-Nutrisi → Perbaikan sanitasi dan fasilitas rumah, seperti program bedah rumah, perbaikan dapur sehat, pembangunan jamban sehat, serta penyediaan air bersih.
Melalui pendekatan ini, diharapkan keluarga mendapatkan dukungan menyeluruh, bukan hanya dari sisi gizi, tetapi juga lingkungan dan sanitasi.
Dalam lokakarya ini disampaikan bahwa akan dibentuk 6 Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di Kecamatan Banyumas, termasuk di Desa Kedunguter. SPPG bertugas memantau kondisi gizi anak, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan.
Selain GENTING, BKKBN juga meluncurkan program MBG (Makanan Bergizi Gratis) yang ditujukan untuk:
Ibu hamil
Ibu nifas
Bayi di bawah dua tahun (baduta)
Balita
Program ini diharapkan membantu keluarga berpenghasilan rendah agar anak-anak dapat memperoleh nutrisi yang optimal pada masa pertumbuhan.
Kasi Permas Kecamatan Banyumas juga memperkenalkan program ANAK MAS (Anak Masyarakat Sehat). Program ini menyediakan bantuan makanan bergizi untuk anak-anak baduta selama 15 hari sebagai upaya pencegahan dini terhadap stunting dan malnutrisi.
Dalam pembahasan, dijelaskan pula bahwa BPJS Kesehatan memiliki kuota pembiayaan layanan kesehatan, sehingga tidak semua jenis penyakit bisa dicover. Rujukan pasien ke rumah sakit juga tidak berdasarkan permintaan pasien, tetapi sesuai diagnosis dokter dan kemampuan fasilitas puskesmas.
Hal ini bertujuan memastikan pelayanan kesehatan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Lokakarya juga membahas pentingnya memahami konsep 4 Sehat 5 Sempurna dengan analogi yang menarik:
Nasi → Pondasi rumah
Lauk pauk → Dinding
Sayur → Atap
Buah-buahan → Alat elektronik rumah
Susu → Tembok keliling
Analogi ini menegaskan bahwa semua unsur makanan penting untuk mendukung pertumbuhan anak dan mencegah stunting.
Dalam lokakarya, juga dibahas kasus Rayya, seorang anak yang meninggal akibat cacingan karena kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan yang buruk.
Hal ini menjadi pengingat betapa pentingnya:
Mengonsumsi obat cacing minimal 6 bulan sekali, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama bagi yang gemar mengonsumsi lalapan atau sayuran mentah
Segera membawa anak ke puskesmas jika menunjukkan tanda-tanda stunting atau kekurangan gizi
Kepala Desa Kedunguter menegaskan komitmennya mendukung penuh program PPS di wilayah Banyumas. Pemerintah Desa Kedunguter bersama TP PKK akan aktif mensosialisasikan pentingnya pola makan sehat, perbaikan sanitasi, serta peran keluarga dalam mencegah stunting.
Kedepannya, melalui kerja sama dengan SPPG, BKKBN, BPJS, dan pihak kecamatan, diharapkan angka stunting di Banyumas, khususnya di Desa Kedunguter, dapat ditekan secara signifikan.
Lokakarya Mini ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarinstansi dan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan anak.
Walaupun angka stunting tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, namun pencegahan dan pengurangan dapat dilakukan melalui edukasi, intervensi gizi, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah Desa Kedunguter berharap seluruh warga dapat bersama-sama menjaga kesehatan keluarga dan mendukung program pemerintah untuk mewujudkan generasi Banyumas yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.