Sistem Informasi Desa Kedunguter
Sebagai bentuk komitmen bersama dalam mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan masyarakat, Pemerintah Desa Kedunguter, bekerja sama dengan Puskesmas Banyumas, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dan warga masyarakat, kembali melaksanakan Fogging Tahap 2 di wilayah RW 004 Desa Kedunguter pada Senin, 17 Februari 2025.
Pelaksanaan fogging ini dilakukan tepat seminggu setelah fogging tahap pertama, yang telah dilaksanakan pada 10 Februari 2025, dengan lokasi sasaran yang sama yaitu di lingkungan Perumahan Purimas dan Neu Garden Regency — dua kawasan padat penduduk yang sebelumnya menjadi titik perhatian karena munculnya beberapa kasus DBD.
Pelaksanaan fogging tidak cukup hanya dilakukan sekali. Berdasarkan standar operasional pengendalian penyakit dari Dinas Kesehatan, fogging tahap kedua sangat dianjurkan dalam rentang waktu 5-7 hari setelah tahap pertama.
Tujuan utama pelaksanaan tahap kedua ini adalah untuk:
Memutus siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti, khususnya yang baru menetas setelah fogging pertama
Mengoptimalkan pengendalian populasi nyamuk dewasa, sehingga potensi penularan DBD bisa ditekan secara maksimal
Meningkatkan efektivitas pengendalian vektor penyakit, yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam melindungi masyarakat
Dengan pola pelaksanaan dua tahap ini, diharapkan upaya pencegahan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan perlindungan berlapis bagi warga, khususnya di wilayah dengan risiko tinggi.
Sesuai dengan hasil evaluasi dari Puskesmas Banyumas dan laporan dari warga, lokasi fogging tahap kedua tetap difokuskan di Perumahan Purimas dan Neu Garden Regency, lingkungan yang berada di bawah naungan RW 004 Desa Kedunguter.
Kawasan ini dinilai masih memiliki potensi penyebaran DBD, sehingga pengasapan kedua dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi nyamuk dewasa yang berkeliaran di lingkungan tersebut.
Pelaksanaan fogging tahap kedua ini tidak lepas dari koordinasi erat antar berbagai pihak, yaitu:
Pemerintah Desa Kedunguter yang memfasilitasi dan mendampingi pelaksanaan di lapangan
Puskesmas Banyumas yang bertanggung jawab atas pengawasan medis dan teknis kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas yang memberikan arahan, rekomendasi, serta dukungan pelaksanaan kegiatan
Warga masyarakat RW 004 yang turut berpartisipasi aktif, membuka rumah, dan mendukung kelancaran kegiatan fogging
Sinergi ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor yang terjalin baik di Desa Kedunguter dalam menjaga kesehatan lingkungan masyarakatnya.
Kegiatan fogging tahap kedua berjalan dengan tertib, diikuti dengan prosedur yang telah disosialisasikan sebelumnya.
Warga dihimbau untuk:
Membuka pintu dan jendela rumah saat proses fogging
Mengamankan makanan, minuman, serta barang-barang berharga
Mengungsikan balita, lansia, dan hewan peliharaan selama kegiatan berlangsung
Mendukung tim fogging dengan membuka akses rumah
Tim Fogging, yang terdiri dari personel terlatih, melakukan penyemprotan secara merata di setiap rumah, pekarangan, dan area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Jenis fogging yang digunakan tetap berupa mist/kabut air, yang lebih ramah lingkungan namun efektif dalam membasmi nyamuk dewasa.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kedunguter, Darsan, mengingatkan bahwa meskipun fogging penting sebagai upaya pengendalian, langkah utama yang tidak boleh diabaikan adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Fogging adalah tindakan pengendalian jangka pendek. Jika kita ingin bebas dari DBD, maka PSN harus menjadi kebiasaan kita semua, karena kunci utama ada pada kebersihan lingkungan dan pemberantasan jentik di rumah masing-masing,” ujar Darsan.
Hal ini sejalan dengan imbauan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, yang terus mengingatkan masyarakat bahwa fogging tidak boleh menjadi satu-satunya andalan dalam mencegah DBD. PSN yang teratur dan dilakukan oleh seluruh warga akan jauh lebih efektif dalam memutus mata rantai penularan.
Dengan pelaksanaan Fogging Tahap 2 ini, Pemerintah Desa Kedunguter berharap kasus DBD di wilayah RW 004 dan sekitarnya dapat ditekan, sekaligus menjadi momentum meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
Kolaborasi yang terjalin antara pemerintah desa, lembaga kesehatan, dan masyarakat menjadi modal sosial yang sangat penting untuk terus ditingkatkan demi terciptanya lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh warga.
Bersama kita bisa wujudkan Desa Kedunguter yang sehat, bebas dari DBD, dan selalu menjaga semangat gotong royong dalam setiap aksi nyata untuk kepentingan masyarakat. Fogging hanyalah salah satu bagian dari upaya besar kita semua untuk melindungi generasi penerus dan menciptakan lingkungan yang bersih serta sehat.