Sistem Informasi Desa Kedunguter
Kedunguter, 3 Agustus 2025 — Bertempat di Serambi Masjid Jami At-Taqwa, Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, telah diselenggarakan kegiatan Sosialisasi Tingkat Penerima Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khususnya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dalam rangka memperkuat sistem irigasi pedesaan demi menunjang ketahanan pangan nasional.
Acara tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Serayu Opak, dengan fokus pada Daerah Irigasi (DI) Sogati yang berada di wilayah Desa Kedunguter.
Sosialisasi ini ditujukan kepada kelompok penerima manfaat langsung, yaitu Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan masyarakat pengguna irigasi lainnya di Desa Kedunguter. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai mekanisme pelaksanaan Program P3-TGAI, mulai dari proses perencanaan, pengelolaan dana, pelaksanaan kegiatan fisik, hingga pelaporan dan evaluasi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para penerima program dapat melaksanakan pekerjaan secara swakelola dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat desa dalam menjaga dan mengembangkan jaringan irigasi sebagai tulang punggung sektor pertanian.
P3-TGAI merupakan program nasional yang menyasar daerah-daerah irigasi kecil, dengan skema pemberdayaan masyarakat petani untuk membangun dan memperbaiki saluran irigasi secara mandiri. Dengan dukungan pembiayaan dari APBN melalui Kementerian PUPR, program ini telah terbukti meningkatkan produktivitas pertanian dan efisiensi pengelolaan air di berbagai wilayah.
Dalam konteks Desa Kedunguter, Daerah Irigasi Sogati merupakan salah satu sistem irigasi penting yang menopang kegiatan pertanian masyarakat setempat. Oleh karena itu, intervensi melalui P3-TGAI diharapkan mampu memperkuat kapasitas petani dalam memanfaatkan dan merawat jaringan irigasi yang ada, guna mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi warga.
Dalam pemaparan materi sosialisasi, tim dari Satker Operasi Pemeliharaan SDA Serayu Opak menjelaskan berbagai aspek teknis dan administratif, seperti:
Tata cara pengusulan dan pencairan dana P3-TGAI
Pentingnya pembentukan dan penguatan kelembagaan P3A
Teknis pelaksanaan pekerjaan fisik irigasi sesuai RAB dan gambar kerja
Prinsip-prinsip pelaporan dan pertanggungjawaban kegiatan
Evaluasi dan monitoring sebagai bagian dari keberlanjutan program
Masyarakat peserta sosialisasi diajak untuk aktif bertanya dan berdiskusi, terutama terkait dengan tantangan-tantangan di lapangan yang sering dihadapi, seperti kondisi saluran yang rusak, keterbatasan tenaga kerja, hingga masalah teknis dalam pengelolaan air.
Kepala Desa Kedunguter, yang turut hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah pusat dalam memberikan alokasi program P3-TGAI untuk wilayahnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah desa akan mendukung penuh pelaksanaan program ini, baik dari sisi pendampingan administrasi maupun koordinasi dengan lembaga terkait.
“Kami berharap program ini benar-benar menjadi solusi nyata untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga, serta menjadi contoh baik bagi gotong-royong masyarakat dalam membangun desanya sendiri,” ujar beliau.
Di akhir acara, dilakukan penandatanganan berita acara dan dokumentasi sebagai bentuk komitmen bersama antara kelompok penerima dan pemerintah untuk menjalankan program ini dengan penuh tanggung jawab.
Dengan terselenggaranya Sosialisasi Tingkat Penerima Program P3-TGAI di Desa Kedunguter, diharapkan terbangun sinergi yang kuat antara masyarakat, pemerintah desa, dan instansi teknis pusat dalam rangka pengelolaan irigasi yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Semangat kolaborasi ini menjadi fondasi penting untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan desa yang semakin mandiri.